Status -Tips memilih caleg- tanpa hasil, termasuk -warga sipil VS Organisasi Partai Politik- seharusnya, yang baru saja dibuat, teringat dengan BaCot/ BarKot atau BarCode saat bekerja di perusahaan kurir, Kita ingatkan sejenak.
Toko Berkah membeli 3 butir produk untuk dijual yaitu, -Pensil, -Buku dan -Penggaris. Sebelum meletakkan 3 produk tersebut untuk dijual terlebih dahulu dimasukkan kedalam database pembukuan (input data), dengan format :
-Pensil
ID/kodePanggil = pensil
Harga = 15ribu
-Buku
ID/kodePanggil = book
Harga = 10ribu
-Penggaris
ID/kodePanggil = garisan
Harga = 5ribu
Harga dalam input data tersebut sudah termasuk keuntungan. Selain Harga, dapat juga dimasukkan informasi keterangan lainnya yang sekiranya diperlukan. Input data tersebut dapat mempergunakan secara manul tertulis dalam buku atau Program Komputer, misalnya aplikasi Ms.Office access, Exel atau program khusus lainnya.
Pada saat diperlukan, misalnya terdapat pembeli produk Pensil, Kita tinggal memanggil pada kolom ID/kodePanggil produk yang dicari, dalam hal ini pensil, Kita ketikkan -pensil- dan terlihat data mengenai Produk Pensil tersebut, Harga atau lainnya yang diketikkan saat menginput.
Jika produk berjumlah ribuan maka dibuat ID/nama tertentu pada ID/kodePanggil, hal tersebut guna menghindari duplikat ID/kodePanggil produk yang sama, perkembangannya terciptalah Barkode atau Barkot.
Barkot berbentuk IDnumerik dan alfabet serta garis-garis vertikal, pemanggilannya dengan IDnumerik alfabet secara manual atau diperlukan peralatan scan infra merah untuk menscaner garis-garis ID tersebut, setiap produk memiliki bentuk garis-garis yang berbeda, ketebalan serta jarak garis-garis yang berbeda.
Saat ini berbagai tempat usaha toko kecil menggunakan sistem barcode, disebabkan turunnya harga peralatan produk pemindai infra merah barcode. Peralatan tembak infra merah yang bersinar merah horisontal seharga 150 hingga 200ribu.
Pengguna barcode kini telah banyak beralih ke sistem QRcode, QRcode berbentuk kotak segi empat dengan bercak-bercak IDunik didalamnya. QRcode lebih maju, dalam 100pixel persegi saja dapat menghimpun jutaan pixel titik, sehingga sistem QRcode dapat menyimpan database lebih dari milyaran produk. Mungkin perkembangannya jika dibentuk warna pada bercak ID tersebut akan dapat menghimpun lebih banyak lagi produk dalam database, sehingga kemungkinan kecil untuk dapat diretas, misalnya peretas metode bruteforce membutuhkan waktu ribuan jam untuk dapat menerka satu persatu kemungkinan IDcode unik tersebut. Selain itu QRcode tidak membutuhkan alat scaner khusus seperti pemindai infra merah melainkan hanya optic lensa kamera. Saya melihat pertamakali sistem QRcode pada website aplikasi java mobile9 sekitar tahun 2010, kini berbagai perusahaan menggunakan sistem QRcode bahkan aplikasi online WA.
